Rabu, 24 Juli 2019

Ketika Presiden Jokowi Terlihat Mirip dengan Pangeran Diponegoro

ilustrasi
MEDIA ISLAM -- Sebagaimana beberapa pelukis lain, Sigit tetap memasukkan ciri khasnya dalam karyanya. Latar belakang lukisan yang menggambarkan suasana malam, dengan kemunculan bulan sabit dan kelelawar yang beterbangan, bisa bertafsir banyak.

“Intrepretasi terserah penonton. Saya tidak punya kekuatan pemaksa agar masyarakat memahami karya saya. Apapun karya kalau sudah dipamerkan, itu jadi milik orang lain juga. Bebas,” tandasnya.

Namun ia tetap memberi catatan, secara hakikat, proses karya dan gagasan yang ia visualisasikan, hanya sang seniman yang tahu persis. Ia menganalogikan situasinya dengan saat orang bertamu ke rumahnya.

“Tamu bisa tahu pintu masuk pagar, pintu masuk teras, masuk ruang tamu. Tapi kalau kamar, ya hanya saya yang tahu persis,” jelasnya. Ia pun menunjuk visualisasi tangan kanan Abdurohim yang jari telunjuknya mengarah ke atas.

“Tanda itu tafsir,” tukasnya. Tanda dan simbol itu bisa berarti banyak juga. Baginya posisi telunjuk yang mengarah ke atas itu umum sifatnya. Banyak figur sangat penting yang dicitrakan menggunakan tanda itu sebagai kode reliji.

Tapi jika dirunut sejarahnya, simbol-simbol itu sesungguhnya banyak yang dipengaruhi ketika paganism atau kebudayaan pagan mendominasi peradaban manusia di bumi ini. “Sebagian yang kita kenal sekarang itu simbol-simbol kuno,” kata Sigit.

Bagi pria kelahiran Ngawi ini, karya terkait Babad Diponegoro ini, sangat menarik. Ia menikmati proses karyanya sejak awal hingga lukisan itu dituntaskan Kamis (31/1/2019).

Kurator pameran, Dr Mikke Susanto kepada Tribunogja.com menjelaskan, satu-satunya data yang merekam sosok Diponegoro adalah sketsa AJ Bik (1830). Saat itu Diponegoro ditawan dan berada di Balai Kota Batavia.

Ada catatan, sebagaimana juga dituangkan dalam buku “Takdir” karya Peter Carey, Diponegoro saat itu dalam kondisi sakit parah karena malaria. Tubuhnya kurus, ringkih, wajahnya tirus, dan usianya sudah tua. (sumber)

ilustrasi

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar