Senin, 14 November 2022

AS Dukung Indonesia Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan Amerika Serikat (AS) mendukung Indonesia menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia menjelang perhelatan KTT G20 di Bali.

"Presiden AS Joe Biden berkomitmen mendukung perbaikan dan pengembangan ekonomi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia," kata Erick dalam keterangannya di Jakarta, Senin.


Erick mengatakan keseriusan pemerintah Indonesia dalam melakukan akselerasi transisi energi menjadi perhatian dunia, tak terkecuali dari AS. Biden sendiri mendukung penuh langkah Indonesia dalam melakukan transisi energi terbarukan.

Menteri BUMN Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (14/11). Erick menyampaikan pertemuan ini berlangsung menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dimulai pada Selasa (15/11).

Kamis, 29 September 2022

Ini Negara Serikat di Arab yang Tidak Panjang Umurnya dan Segera Bubar

Dalam sejarah moderen, terdapat usaha dari berbagai negara di Arab untuk menyatukan diri dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan memperkuat pertahanan.

Namun banyak di antara usaha penyatuan itu baik dalam bentuk republik dan federasi mengalami kegagalan.

Berikut negara serikat di Arab yang terlah membubarkab diri.

1. Negara Kesatuan Republik Arab atau United Arab Republic-UAR (1958-1961).

Negara kesatuan ini dibentuk oleh Mesir dan Suriah yang saat itu menjadi negara terkuat di Timur Tengah.

Mesir sebagai ibukota politik di Arab dan Suriah sebagai negara industri.

Meski para pejabat kedua negara berbagi kekuasaan, pada akhirnya Suriah ingin memisahkan diri karena menganggap tidak diperhatikan oleh pemerintah pusat di Kairo.

2. Negara Arab Serikat atau United Arab State disingkat UAS (1958-1961).

Konfederasi negara ini dibentuk saat Kerajaan Mutawakkiliyah Yaman bergabung dengan UAR membentuk entitas negara baru bernama UAS.

Negara Mutawakkiliah ini akhirnya berubah menjadi Yaman Utara dan wilayahnya mirip dengan kekuasan Houthi sekarang di Yaman.

Karena Kerajaan Mutawakkiliyah ini masih berdaulat dan mempertahankan kedutaannya di luar negeri, maka posisi UAS menjadi tidak relevan kecuali dalam bidang pertahanan.

Namun, walau Yaman Utara ini menjadi 'de facto' protektorat di bagi Mesir, pada akhirnya Kairo merasa hanya dimanfaatkan untuk menjaga kestabilan kerajaan.

3. Negara Federasi Arab (1958).

Negara ini dibentuk oleh Kerajaan Yordania dan Irak yang saat itu masing-masing raja adalah bersaudara keturuna Sharif Mekkah.

Mereka ingin meghindari kasus Suriah yang kedudukan saudara mereka sebagai raja digulingkan.

Paska Ottoman atau Utsmaniyah, Raja Hijaz, Suriah (termasuk Yordania dan Palestina/Israel belum lahir) dan Irak merupakan satu keturunan.

Namun usai Raja Irak digulingkan maka negara konfederasi ini kehilangan relevansi dan akhirnya menjadi sebuah relasi de facto saja.

4. Negara Federasi Republik Arab atau Federation of Arab Republik atau (FAR) pada 1972-77.

Usai kudeta terhadap raja, Libya ingin bergabung ke Mesir dan Suriah membentuk FAR.

Namun FAR akhirnya gagal terbentuk soal perbedaan pendapat dalam berhubungan dengan Israel.

FAR pernah menjadi lebih besar ketika Sudan dan Irak mengungkapkan keinginan untuk bergabung.

Namun Sudan selalu memberikan alasan untuk bergabung secara penuh sampai akhirnya terkucilkan dan malah Sudan Selatan memerdekaan diri.

Jika FAR terjadi, Sudan akan tetap bersatu dan semua anggotanya akan makmur dengan dukungan minyak dari Libya dan Irak. Kemungkinan besar perang Irak-Iran tak akan terjadi. 

Dan, jikapun terjadi akan dimenangkan oleh Irak atau FAR. Kini semua negara yang dulunya bergabung dengan FAR relatif tidak stabil kecuali Mesir.

5. Republik Islam Arab atau Arab Islamic Republik (AIR) tahun 1974.

Sebelum berdirinya Negara Republik Islam Iran atau Islamic Republic of Iran (IRI) sudah digagas AIR oleh Libya dan Tunisia.

Maroko dan Aljazair diminta untuk bergabung namun undangan tidak pernah disetujui mengingat Maroko sudah lama merdeka dan Aljazair baru saja merdeka dari Perancis.

Jika AIR sukses terjadi maka kemungkinan akan bergabung menjadi Negara FAR tadi itu.

Namun, AIR gagal terlaksana karena berbagai sebab.

Negara pertama menggunakan istilah Republik Islam adalah Pakistan dan terakhir Republik Islam Afghanistan yang akhirnya bubar setelah diganti denga Keemiran Islam oleh Taliban.

6. Federasi Emirat Selatan atau Federation of the Emirate of the South.

Federasi ini meniru konsep Uni Emirat Arab di bagian utara yang sama-sama jajahan Inggris.

Didirikan oleh enam emirate atau kesultanan dengan ibukota Aden pada 1959.

Federasi ini cukup sukses dan meningkatkan kemakmuran di keemiran anggotanya yang masing-masing penduduk sangat kecil.

Ini membuat sembilan keemiran sekitarnya bergabung dan akhirnya namanya berubah menjadi Federasi Arabia Selatan atau FSA dengan tetap beribukota di Aden.

Namun, FSA akhirnya bubar saat negara Yaman Selatan terbentuk dengan memasukkan gabungan banyak negara yang masuk dalam protektorat Hadramaut yang dulunya di bawah Inggris.

7. Selain gabungan negara-negara di atas, ada juga fenomena seperti keemiran di Al Qaeda dan ISIS yang tumbuh belakangan dan pendirinya tidak diakui sebagai negara. ISIS sendiri adalah gabungan entitas Suriah dan Irak. Kedua fenomena ini kini menjadi bancakan intelijen di negara-negara terkait. 

8. Dalam sejarah negara Islam tidak saja bergabung atau menyatu dengan negara Islam lain untuk membentuk sebuah negara. Ada juga yang memang sengaja bergabung dengan negara non Muslam untuk menigkatkan keamanan baik yang awal sukarela maupun karena penjajahan.

Berikut adalah contohnya;

A. Kesultanan Aussa di Ethiopia khususnya di wilayah Afar. Kini malah menjadi daerah tertinggal. Banyak kesultanan atau wilayah Islam bergabung dengan Ethiopia (termasuk Eritrea). Contoh lainnya adalah Bangsamoro di Filipina yang awalnya entitas Kesultanan Sulu, Negara Zanzibar di Tanzania dan lain sebagainya.

B. Mayotte sebuah wilayah Islam di Afrika dan memilih bergabung atau tetap menjadi bagian Perancis melalui referendum.

C. Wilayah semi negara atau proto state yang memilih berada dalam protektorat Amerika Serikat seperti Kurdistan di Irak dan Pemerintahan SDC/SDF atau Qasad di Suriah.

Untuk kasus Kurdistan, mereka sudah pernah referendum dan rakyat setuju merdeka. Namun hasil referendum tidak diakui Irak dan masyarakat dunia.

Meski Kurdistan bagian dari Irak dan mendapat posisi jabatan presiden, namun Kurdistan menjalin hubungan pertahanan yang kuat dengan AS. 

Begitu juga dengan Qasad di Timur Suriah. Walau diakui masih wilayah Suriah namun mereka mempunyai pemerintahan sendiri dan keamanannya ditanggung sepenuhnya oleh AS dan koalisi.

Contoh lainnya yang mirip adalah Kosovo dan lebih kurang Bosnia Herzegovina.

9. Selain beberapa bentuk di atas, ada juga negara Arab yang sudah bersatu tetapi dalam proses terpecah belah seperti Suriah yang dulunya gabungan beberapa negara seperti Damaskus, Aleppo, Alawiyah dll kini pecah menjadi empat pemerintahan.

Yaman juga begitu yang dahulunya merupakan gabungan beberapa negara dan kini sedang dalam proses menjadi negara federasi atau pecah.

Sudan dan Somalia juga rentan mengalami hal yang sama.

Selasa, 20 September 2022

Enam Puluh Persen Bayi Lahir di Perancis Berasal dari Hubungan Haram

Sungguh mencengangkan sebuah penelitian terakhir menyebut bahwa 60 persen bayi lahir berasal dari hubungan haram atau di luar pernikahan.

Angka itu lebih tinggi dari purata seluruh Eropa yang mencapai 40 persen.

Perancis memang dikenal sebagai masyarakat liberal meski menjadi pusat Katolik dan Kristen.

Tarekat Qadiriyah Naqshabandiyah Gelar Manaqib dan Doa Bersama untuk HM Soeharto

Manaqib dan Haul Wali Ke.X Tanah Jawa H.Muhammad Soeharto bersama Guru Agung Hadrotus Syeikh Abah Aos Ra Qs
Masjid Agung At Tin (Taman Mini Indonesia Indah) Minggu, 18 September 2022
Mulai Pukul.07.19 WIB

Selasa, 28 September 2021

Utusan Khusus Pemimpin Syiah Ismailiyah Aga Khan ke Afghanistan Temui Menlu IEA Taliban Amir Khan Muttaqi

Utusan khusus pemimpin Syiah Ismailiyah Aga Khan, Akbar Ali Pasnani, menemui menteri luar negeri IEA Amir Khan Muttaqi di gedung kemenlu Kabul, Aghanistan.

Pertemuan ini membahas sejumlah topik pembangunan masyarakat, pengungsi dan lain sebagainya.

Yayasan Aga Khan mempunyai sejumlah proyek di Afghanistan termasuk restorasi beberapa situs bersejarah Afghanistan.

Sabtu, 11 September 2021

Menlu Qatar Ucapkan Terima Kasih ke Pemerintahan IEA Taliban Dimulainya Penerbangan Komersil ke Luar Negeri

Penerbangan pertama dari Bandara Kabul (Hamid Karzai) mendarat dengan selamat di Qatar. Dikutip dari kantor berita Reuters, pesawat itu membawa kurang lebih 113 orang yang terdiri atas warga negara Kanada, Ukraina, Jerman, serta Inggris. Adapun penerbangan pertama dioperasikan oleh Qatar Airways.

Perlu diketahu, penerbangan tersebut adalah yang pertama sejak periode evakuasi di bandara Kabul, Afghanistan rampung pada 31 Agustus 2021. Sebelumnya, Taliban sempat mematikan operasional bandara Kabul usai periode evakuasi karena tidak memiliki cukup kemampuan teknis untuk menjalankannya. Mereka kemudian meminta bantuan ke Turki dan Qatar untuk memecahkan masalah tersebut.

"Kami berhasil menerbangkan pesawat pertama, dengan penumpang. Kami mengucapkan terima kasih kepada Taliban atas kooperasinya. Ini yang kami ekspektasikan dari Taliban, mewujudkan janji menjadi aksi. Ini pesan positif," ujar Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani di Islamabad, Kamis, 8 September 2021.

Menurut laporan kantor berita Al Jazeera, mayoritas dari penumpang pesawat tersebut hanya akan transit di Doha sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke negara masing-masing. Walau begitu, mereka akan menetap sementara waktu di permukiman yang disediakan untuk pengungsi dari Afghanistan. Belum diketahui akan berapa lama periode transit di Doha berlangsung.

Sabtu, 12 Juni 2021

Mossad Pamer Sukses Lakukan Serangkaian Aksi Terorisme Israel di Iran

Yossi Cohen, mantan kepala bada mata-mata Mossad Israel, memberikan wawancara bocoran tentang operasinya terhadap Iran . Salah satu materi yang dia bocorkan adalah tentang pencurian arsip nuklir Teheran.

Pencurian arsip penting berskala besar itu dimulai dari penggerebekan sebuah gudang pada 2018 dan para agen Mossad mengangkut puluhan ribu dokumen ke luar dari Iran menuju ke Israel.

Dalam wawancara itu, Cohen juga mengisyaratkan keterlibatan Israel dalam penghancuran fasilitas nuklir Iran di Natanz, dan pembunuhan seorang ilmuwan nuklir.

Cohen pensiun sebagai kepala Mossad minggu lalu.

Dia berbicara kepada jurnalis Ilana Dayan di program dokumenter Uvda di Channel 12, yang disiarkan di televisi Israel tersebut pada Kamis malam.

Minggu, 23 Mei 2021

Muhammad Ali Taher, Raja Media Palestina yang Tidak Basa-Basi Bantu Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Story: Muhammad Ali Taher, Raja Media Palestina yang Tidak Basa-Basi Bantu Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Muhammad Ali Taher mengeluarkan semua uangnya yang disimpan di bank kemudian memberikannya demi perjuangan Indonesia.

“Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia!” kata Muhammad Ali Taher seraya menyerahkan uangnya tanpa meminta tanda bukti penerimaan. 

Sabtu, 22-05-2021
TSM-Nama Mohamed Ali Eltaher, atau lindah orang Indonesia terbiasa menyebut Muhammad Ali Taher, mungkin tidak familiar, bahkan terdengar asing. Padahal, raja media dari Palestina punya peran yang tidak kecil dan ngak pernah basa-basi dalam membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Muhammad Ali Taher lahir 1896 di Nablus, kota di Tepi Barat (West Bank) bagian utara, sekitar 49 kilometer utara Yerusalem, Palestina. Nablus, pada 72 M oleh kaisar Romawi Vespasianus dikenal dengan Flavia Neapolis, merupakan pusat perdagangan dan budaya Palestina.

Ayah Muhammad Ali Taher bernama Aref Eltaher dan ibunya Badieh Kurdieh. Muhammad Ali Taher merupakan salah satu dari tujuh bersaudara tiga perempuan dan empat laki-laki. Keluarganya berasal dari marga Jaradat, yang tersebar di seluruh Palestina bagian utara. Termasuk keturunan Juhayna, salah satu marga terkenal di Arab Saudi. 

Muhammad Ali Taher pindah ke Mesir pada Maret 1912, pertama kali tiba di Port Said sebelum menetap di Kairo. Memulai karier sebagai jurnalis di surat kabar Fata Al Arab yang berbasis di Beirut. Dia pernah menulis artikel yang memperingatkan niat gerakan Zionis untuk membangun negara Yahudi di Palestina.

Muhammad Ali Taher kemudian menerbitkan surat kabar miliknya sendiri dan semasa hidupnya punya tiga surat kabar, yaitu Ashoura, Al-Shabab, dan Al-Alam Al-Masri. Surat kabar Ashoura (Oktober 1924 - Agustus 1931) merupakan media utama milik Muhammad Ali Taher. (p. 60, @eltaher.org)

Sedangkan Al-Shabab terbit mulai Agustus 1931 sampai Januari 1937, menggantikan Ashoura yang dibekukan pemerintah Mesir. Adapun Al-Alam Al-Masri umurnya lebih pendek, April 1939 sampai Agustus 1939, karena pecah perang dunia kedua.

Pada 1953 Pemerintah Mesir di bawah kepemimpinan Jenderal Mohamed Naguib memberikan izin Ashoura untuk terbit kembali. Namun, Menteri Dalam Negeri sekaligus Wakil Perdana Menteri Mesir Kolonel Gamal Abdel Nasser tetap melarang penerbitan Ashoura. Sejak itu Muhammad Ali Taher tak punya media lagi.

Sebelum menerbitkan surat kabar Ashoura, Muhammad Ali Taher membangun Kantor Informasi Arab Palestina dan Komite Palestina pada 1921 di Kairo, Mesir. Kantornya yang terletak di Jalan Abdelaziz 30, Ataba El-Khadra Square di pusat Kota Kairo, diberi nama Dar Ashoura. Kemudian pindah ke Gedung Manousakis di Jalan Ratu Nazli 119 yang lebih dikenal dengan Jalan Ramses. (p.6, @eltaher.org)

Setelah surat kabar Ashoura terbit pada 1924, kantor Dar Ashoura menjadi tujuan bagi mereka (tokoh) yang melarikan diri dari negerinya karena di bawah pendudukan kolonial atau diperintah rezim otoriter. Para politisi dan pencari suaka dari berbagai negara bisa datang dan biasa bertemu di “Dar Ashoura” tanpa harus membuat janji sebelumnya. Mereka semua tahu bahwa pintu kantor redaksi Ashoura buka selama 19 jam setiap hari, mulai pukul 7 pagi sampai 9 malam. (p. 14, @eltaher.org)

Dari laman eltaher.org disebutkan banyak tokoh Indonesia yang pernah berkunjung ke Dar Ashoura. Di antaranya Mohamed Rashidi dan Zein Hassan Lc Lt, ketika datang ke Mesir untuk mencari dukungan kemerdekaan Indonesia pada 1944. Setelah Indonesia merdeka, keduanya menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Mesir.

Ada juga Menteri Luar Negeri Haji Agus Salim dan Wakil Presiden Mohammad Hatta, ketika berkunjung ke Mesir mereka dijamu di Dar Ashoura oleh Muhammad Ali Taher. Bahkan ada kisah unik diungkap eltaher.org, jauh sebelum Indonesia merdeka, ada seorang pemuda bernama Abdul Kahar Muzzakir ditulis Abdulqahhar Muzzakar- datang ke Mesir untuk melanjutkan sekolah.

Ketika pemuda itu menghadapi kesulitan karena sedang berkecamuk perang, Muhammad Ali Taher yang menjaganya. Termasuk ketika menghadapi kendala dalam kuliah, Muhammad Ali Taher tak sungkan membantu dengan menemui Menteri Pendidikan di sana. Sampai akhirnya pemuda itu lulus kuliah dan kembali ke tanah air. (p. 15, @eltaher.org)

Bahkan Abdul Kahar Muzakkir ikut dalam General Islamic Conference di Yerusalem membahas perkembangan situasi di Palestina pada akhir Desember 1931 sampai awal Januari 1932. Ada sekitar 20 delegasi dari negara lain dan ketika itu Abdul Kahar Muzakkir disebutkan sebagai delegasi dari Indonesia.

“Pada permulaan tigapuluhan lahir di Mesir organisasi yang semata-mata guna kegiatan politik dengan nama ‘Perhimpunan Indonesia Raya’ di bawah pimpinan (Prof) Abdul Kahar Muzakkir. Sebenarnya nama ‘Indonesia’ telah mulai dikenal di Timur Tengah pada pertengah tahun duapuluhan,” (hal. 26, Diplomasi Revolusi di Luar Negeri karya M Zein Hassan Lc Lt)

Nama Muhammad Ali Taher menggema kembali bersama Mufti Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, seiring meningkatkan kekerasan tentara zionis yahudi terhadap penduduk Palestina di Gaza dan Masjidil Aqsa pada Ramadhan 2021. Muhammad Ali Taher disebut sebagai saudagar kaya Palestina yang menyerahkan semua uangnya yang disimpan di bank Arabia untuk membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Soal bantuan uang dari Muhammad Ali Taher, disampaikan M Zein Hassan Lc Lt dalam buku Diplomasi Revolusi di Luar Negeri (Perjoangan Pemuda/Mahasiswa Indonesia di Timur Tengah) penerbit Bulan Bintang pada 1980. Ketika itu, M Zein Hassan Lc Lt, yang diamanahi sebagai ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia dan berperan layaknya duta besar, menceritakan bantuan yang diberikan Muhammad Ali Taher dipicu dari aksi tentara Belanda melancarkan agresi militer kedua pada 19 Desember 1948.

Serangan yang dipimpin Jenderal Simon Hendrik Spoor dalam Operatie Kraai (Operasi Gagak) mengakibatkan Ibu Kota Yogyakarta jatuh ke tangan tentara Belanda. Bahkan para pemimpin Republik Indonesia, mulai dari Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, hingga Menteri Luar Negeri Haji Agus Salim ditangkap kemudian diasingkan.

Namun, pada 1 Maret 1949, Tentara Nasional Indonesia kembali berhasil menguasai Ibu Kota Yogyakarta selama 6 jam. Fakta ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kekuatan untuk melakukan perlawanan dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Ditambah meninggalnya Jenderal Spoor secara mendadak pada 25 Mei 1949, yang diisukan “bunuh diri” semakin membuat tekad bangsa Indonesia membaja untuk mempertahankan kemerdekaan.

Melihat kegigihan perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan, Muhammad Ali Taher tergerak untuk membantu. M Zein Hassan Lc Lt menuturkan, Muhammad Ali Taher, pemimpin Palestina yang mencintai Indonesia sejak lama itu, tanpa basa-basi menarik dirinya ke Bank Arabia dan mengeluarkan semua uangnya yang disimpan kemudian memberikan kepadanya.

“Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia!” kata Muhammad Ali Taher seraya menyerahkan uangnya tanpa meminta tanda bukti penerimaan. (hal. 247, Diplomasi Revolusi di Luar Negeri karya M Zein Hassan Lc Lt).

Pada 16 Oktober 1945, Muhammad Ali Taher sebagai Ketua Panitia Palestina, bergabung dalam Panitia Komite Pembela Indonesia (Lajnatud Difa’i-an Indonesia) bersama sejumlah pemimpin negara Arab yang dipimpin Jenderal Saleh Harb Pasya (mantan Menteri Pertahanan Mesir). Dalam pertemuan di Gedung Pusat Perhimpunan Pemuda Islam (Jami’ah Syubhan Muslimin), Panitia Komite Pembela Indonesia menyerukan, menyokong perjuangan Bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dan menuntut terutama negara-negara Arab dan Islam supaya mengakui Republik Indonesia. (hal. 64, Diplomasi Revolusi di Luar Negeri karya M Zein Hassan Lc Lt).

Bahkan setelah Indonesia merdeka, dukungan Muhammad Ali Taher tak pernah surut. Ketika Delegasi Republik Indonesia pada 9 Juni 1947 atau satu hari sebelum penandatanganan Perjanjian Persahabatan, Hubungan Diplomatik dan Perdagangan Mesir-Indonesia, mengadakan resepsi di Semiramis Hotel, salah satu hotel kelas satu di tepi sungai Nil, dia ikut hadir.

Pada resepsi itu diputar Film Proklamasi yang telah diubah berbahasa Arab, sehingga memberikan pengertian kepada para pemimpin Arab tentang kenyataan hidup di Indonesia, sejak masa perjuangan hingga merdeka.

Muhammad Ali Taher mengatakan kepada hadirin sekelilingnya: “Sungguh-sungguh kita telah menyaksikan kelahiran satu bangsa.” (hal 211, Diplomasi Revolusi di Luar Negeri karya M Zein Hassan Lc Lt).

Presiden Republik Indonesia pertama Sukarno, menurut eltaher.org, pada 1965 berencana mengadakan upacara khusus untuk menghormati dan memberi penghargaan kepada Muhamad Ali Taher atas jasanya terhadap gerakan pembebasan nasional melawan kolonial Belanda di Indonesia. Namun, rencana yang akan digelar di Jakarta itu tak pernah terlaksana karena Presiden Sukarno keburu lengser dari jabatannya. (p. 28, @eltaher.org) (Wasis Wibowo)

Posting: Sustiana Herru 
Sumber: sindonews.com

Sabtu, 22 Mei 2021

Liga Muslim Dunia Dukung Gencatan Senjata di Palestina Sebagai Langkah Awal Perdamaian

Liga Muslim Dunia mendukung gencatan senjata antara pihak Israel dan Gaza Palestina sebagai langkah awal menuju perdamaian di wilayah tersebut.

Permasalahan ini timbul saat PM Benjamin Netanyahu ingin meningkatkan posisi politik elektoralnya dengan menistakan Masjid Al Aqsa dan pengusiran warga Palestiaj di Sheikh Jarrah yang bukan wilayah Israrl.

Warga Palestina berhasil dibuat Netanyahu sehingga pembantaian terjadi di berbagai wilayah negara Palestina seperti Gaza maupun wilayah Israel sendiri khususnya kepada warga Israel keturunan Palestina.

Selasa, 30 Maret 2021

Dewan Tertinggi Muslim Ethiopia Sebut Masjid Hijrah Pertama Al Najashi Hancur karena Konflik

Dewan Tertinggi Muslim Ethiopia (Ethiopian Islamic Affairs Supreme Council) mendesak pemerintahan PM Abiy Ahmed untuk mengusut tuntas perusakan masjid bersejarah Hijrah Pertama dalam Islam Al Najashi yang berada di wilayah konflik Tigray.

Masjid tersebut dibangun pada era Raja Al Najashi yang saat itu menjadi tujuan Hijrah Pertama kaum Muslim ke Habsah atau Abissinia sebelum ke Madinah.

Diduga Masjid yersebut dirusak oleh oknum tentara Ethipia dan Eritrea saat mengepung pasukan Tigray. Walau ada pemberitaan yang menyebut justru pemberontak Tigray yang merusak tempat tersebut termasuk infrastruktur Airport sebelum melarikan diri memulai gerilya.

Pemerintah Ethiopia mengatakan kesediaan untuk merehab kembali masjid tersebut.

Ethiopia di zaman dahulu mempunyai banyak Kesultanan walau jumlah Islam kini diperkirakan kurang dari 50 persen.

Sampai saat ini beberapa tempat di Ethiopia masih memiliki pusat-pusat studi Islam terkemuka termasuk kota yang dianggap suci Harari.

Sebuah ajaran Sufi bermazhab Syafiiyah lahir di Lebanon oleh Ulama Ethiopia bernama Al Ahbash.

Namun Al Ahbash dianggap sebagai sinkretisme Sunni dan Syiah sehingga mendapat penolakan oleh berbagai kalangan.

Sebelum kepemimpinan Abiy Ahmed, Islam mengalami persekusi bahkan pemaksaan keyakinan. 

Saat itu Al Ahbash dipaksakan oleh pemerintah untuk diterima penduduk dan berdakwah di masjid-masjid. Al Ahbash dianggap layak dianakemaskan karena punya karakter dekat dengan pemerintah.

Namun aksi demo yang dilakukan oleh beberapa pihak dijawab dengan tembakan yang menewaskan peserta aksi.

Sikap keras pemerintah Ethiopia juga ditunjukkan oleh Abiy Ahmed yang mempunyai ayah seorang Oromo Muslim namun ibunya Kristen.

Dia mengaku menolak tawaran bantuan UAE untuk mendirikan Islamic Center di Ethiopia. Alasannya cukup unik karena 'Islam' Ethiopia sudah melenceng. Sebagai gantinya dia menyarankn UAE memperbanyak mendirikan lembaga pendidikan dan kursus bahasa Arab agar warga lebih mudah memahami Islam dan 'akan' mengajari UAE cara beragam Islam.

Persekusi terhadap Islam juga terlihat pada pelarangan mendirikan masjid di beberapa wilayah oleh warga setempat seperti hang terlihat di Axum.

Ethiopia sendiri mempunyai kebijakan mencampuri urusan negara tetangga. Ketika ICU berkuasa di Somalia, Ethiopia melancarkan serangan untuk menguasai Mogadishu.

Perang dengan ICU kemudian tak terelakkan walau akhirnya pimpinan ICU berhasil menjadi presiden Somalia.

Namun belakangan pecahan ICU Al Shabab diduga didukung Eritrea saat itu kemudian membesar dan melakukan pemberontakan kembali. 

Walau kini ICU tidak lagi memerintah Somalia, namun Al Shabab masih eksis dan masing-masing pihak saling tuduh sebagai pihak yang mendukung di balik layar antara Ethiopia, Kenya dan Eritrea.

Kenya dan Eritrea sebagaimana Ethiopia merupakan negara yang banyak Muslimnya namun mengalami diskriminasi.

Minggu, 24 Januari 2021

Paspor Ini Menjadi Bukti Republik Turkistan Timur Pernah Menjadi Negara Merdeka dan Berdaulat

Sebuah image paspor yang dikeluarkan oleh pemerintahan Turkistan Timur viral di media sosial.

Paspor tersebut menjadi bukti kemerdekaan dan kedaulatan negara tersebut sebelum dijajah Tiongkok.

Kini pemerintahan Turkistan Timur berada dalam pengungsian di bawah Perdana Menteri Salih Hudayar.

Jumat, 15 Januari 2021

Ketika Pakistan, Turki dan Azerbaijan Jadi Blok Kekuatan Pertahanan dan Ekonomi Baru di Dunia

Pakistan pada Kamis meyakinkan Azerbaijan bahwa mereka akan memberikan dukungan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah Karabakh yang dibebaskan dari pendudukan Armenia.

Pernyataan tersebut diberikan oleh Perdana Menteri Imran Khan kepada Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov yang sedang berkunjung ke ibu kota Islamabad, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor perdana menteri.

PM Pakistan menyatakan kepuasannya atas hubungan politik bilateral yang luar biasa dan menekankan pentingnya meningkatkan perdagangan bilateral dan kerja sama energi antara kedua negara.

Khan juga menyampaikan ucapan selamatnya yang tulus kepada para pemimpin dan rakyat Azerbaijan atas keberhasilan baru-baru ini dalam membebaskan wilayahnya.

Bayramov juga menyampaikan salam hangat dari Presiden Azerbaijan Ilhan Aliyev kepada Khan dan menyatakan terima kasih atas dukungan Pakistan pada konflik Nagorno-Karabakh.

Pejabat Azerbaijan itu menegaskan kembali dukungan dan solidaritas yang konsisten dari negaranya dalam perselisihan Jammu dan Kashmir, menurut pernyataan tersebut.

Bayramov tiba di Islamabad dalam kunjungan dua hari untuk menghadiri pertemuan trilateral Pakistan-Turki-Azerbaijan kedua yang diadakan di Islamabad pada Rabu malam.

Menlu Azerbaijan juga bertemu dengan Presiden Arif Alvi, dia juga mengucapkan selamat kepada pemerintah dan rakyatnya atas pembebasan Nagorno-Karabakh dan menegaskan kembali dukungan Pakistan untuk keutuhan wilayah Azerbaijan.

"Pakistan sangat menghargai hubungannya dengan Azerbaijan yang didasarkan pada kesamaan keyakinan, sejarah dan hubungan budaya," kata presiden Pakistan.

Dia memuji peran Azerbaijan sebagai anggota Kelompok Kontak OKI untuk Jammu dan Kashmir, Alvi berterima kasih kepada Baku atas dukungannya kepada masyarakat di “Jammu dan Kashmir yang diduduki secara ilegal oleh India”.

- Pembicaraan tingkat delegasi

Kemudian, Bayramov mengadakan pembicaraan tingkat delegasi dengan Menlu Pakistan Shah Mahmood Qureshi di gedung Kementerian Luar Negeri.

Qureshi menyambutnya di kantornya dan kedua belah pihak meninjau hubungan Pakistan-Azerbaijan dan bertukar pandangan tentang masalah regional dan internasional, kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.

Sabtu, 26 Desember 2020

Soekarno: Tidak Percaya Bahwa Mirza Ghulam Ahmad Adalah Nabi

BEBERAPA hari yang lalu saya mendapat surat “vlieg-post” (kilat pos) Kupang, dari Kupang ke Endeh dengan kapal biasa dari seorang kawan di Bandung, bahwa ‘Pemandangan’ telah memuat satu entrefilet bahwa saya telah mendirikan cabang Ahamdiyah dan menjadi propagandis Ahmadiyah bagian Celebes. Walaupun ‘Pemandangan‘ yang memuat kabar itu belum tiba di tangan saya, dus belum saya baca sendiri – kapal dari Jawa tiga hari lagi baru datang oleh karena orang yang mengasih kabar kepada saya itu saya percayai, segeralah saya minta kepadanya membantah kabar dari tuan-tuan punya reporter itu.

Saya bukan anggota Ahmadiyah. Jadi mustahil saya mendirikan cabang Ahmadiyah atau menjadi propagandisnya. Apalagi “buat bagian Celebes”! Sedang pelesir ke sebuah pulau yang jauhnya hanya beberapa mil saja dari Endeh, saya tidak boleh! Di Endeh memang saya lebih memperhatikan urusan agama daripada dulu. Di sampingnya saya punya studie sociale wetenschappen (studi ilmu2 sosial), rajin jugalah saya membaca buku-buku agama . Tapi saya punya ke-Islam-an tidaklah terikat oleh sesuatu golongan. Dari Persatuan Islam Bandung saya banyak mendapat penerangan; terutama persoon-nya tuan A. Hassan sangat membantu penerangan bagi saya itu. kepada tuan Hassan dan Persatuan Islam saya di sini mengucapkan saya punya terima kasih, beribu-ribu terima kasih.

Kepada Ahmadiyah-pun saya wajib berterima kasih. Saya tidak percaya bahwa Mirza Gulam Ahmad seorang nabi dan belum percaya pula bahwa ia seorang mujaddid. Tapi ada buku-buku keluaran Ahmadiyah yang saya dapat banyak faedah daripadanya: “Mohammad the Prophet” dari Mohammad Ali, “Inleiding tot the Studie van den Heiligen Qoer’an” juga dari Mohammad Ali, “Het Evalingelie Van den Daad” dari Khawadja Kamaludin, “De bronnen van het Christendom“, dari idem dan “Islamic Review” yang banyak membuat artikel yang bagus.

Dan tafsir Qur’an buatan Muhammad Ali, walaupun ada beberapa pasal yang tidak saya setujui, adalah banyak juga menolong kepada penerangan bagi saya. Memang umumnya saya mempelajari agama Islam itu tidak dari suatu sumber saja, banyak sumber yang saya datangi dan saya minum airnya.

Buku-buku Muhammadiyah, buku-buku Persatuan Islam, buku-buku Penyiaran Islam, buku-buku Ahmadiyah, buku-buku dan India dan Mesir, dari Inggris dan Jerman, tafsit-tafsir bahasa Belanda dan Inggris, buku-buku dari lawan-lawan Islam (Snouck Hurgronye, Arcken, Dozy Hartmann dan lain sebagainya), buku-buku dari orang-orang bukan Islam tapi yang simpati dengan Islam, semua itu menjadi material bagi saya. Ada beberapa ratus buku yang saya pelajari itu. Inilah satu-satunya jalan yang memuaskan kepada saya di dalam saya punya studi itu.

Dan mengenai Ahmadiyah, walaupun beberapa pasal di dalam mereka punya visi saya tolak dengan yakin, toh pada umumnya ada mereka punya “features” yang saya setujui: mereka punya rasionalisme, mereka punya kelebaran penglihatan (broadmindedness), mereka punya modernisme, mereka punya hati-hati terhadap kepada hadits, mereka punya streven (tujuan) Qur’an saja dulu, mereka punya systematische aannemelijk making van den Islam (terjemahan bebas: sistem rujukan logis Islam). Buku-buku seperti “Het Evalingelie aan den Daad” tidak ayal saya menyebut brilian, berfaedah sekali bagi semua orang Islam.

Maka oleh karena itulah, walaupun ada beberapa pasal dari Ahmadiyah tidak saya setujui dan malahan saya tolak, misalnya mereka punya “pengeramatan” kepada Mirza Gulam Ahmad, dan mereka punya kecintaan kepada imperialisme Inggris, toh saya merasa waiib berterima kasih atas faedah-faedah dan penerangan-penerangan yang telah saya dapatkan dari mereka punya tulisan-tulisan yang rasional, modern, broadmindedness dan logis itu.

Bagian-bagian fiqih terutama sekali, Persatuan Islam-lah yang menjadi saya punya penuntun. Memang persatuan Islam adalah sangat sekali tinggi duduknya di dalam saya punya simpati. Kalau umpamanya saya mesti menyebutkan cacat “Persatuan Islam”,  maka saya akan katakan: “Persatuan Islam” itu ada mempunyai neiging (kecenderungan) kepada sektarisme. Alangkah baiknya kalau “Persatuan Islam” bisa mengenyahkan neiging yang kurang baik ini, kalau memang benar ada neiging itu.

Islam adalah satu Agama yang luas yang menuju kepada persatuan manusia. Agama Islam hanyalah bisa kita pelajari sedalam-dalamnya, kalau kita bisa membukakan semua pintu-pintu budi akal kita bagi semua pikiran-pikiran yang berhubungan kepadanya dan yang harus kita saring dengan saringan Qur’an dan Sunnah Nabi.

Jikalau benar-benar kita saring kita punya keagamaan itu dengan saringan pusaka ini dan tidak dengan saringan lain, walaupun dari Imam manapun juga, maka dapatlah kita satu Islam yang tidak berkotoran bid’ah, yang tak bersifat takhayul sedikit jua pun, yang tiada “keramat-keramatan”, yang tiada kolot dan mesum, yang bukan “hadramautisme”, yang selamanya “up to date”, yang rasional, yang gampang maha gampang, yang cinta kemajuan dan kecerdasan, yang luas dan “broadminded”, yang hidup, yang levend (hidup).

Inilah tuan-tuan redaktur yang terhormat, saya punya keterangan yang singkat berhubung dengan khabar kurang benar dari tuan punya reporter, bahwa saya sudah mendirikan cabang Ahmadiyah atau menjadi propagandis Ahmadiyah. Moga-moga cukuplah keterangan yang singkat ini buat memberitahu kepada siapa yang belum tahu, bahwa saya bukan seorang “Ahmadiyah”.  Tapi hanya seorang pelajar agama yang sudah nyata bukan kolot dan bukan pun seorang “pengikut yang taqlid saja”.

Terima kasih, tuan-tuan Redaktur.

Soekarno
Endeh, 25 November 1936

[Sumber: “Di Bawah Bendera Revolusi, Jilid II, hlm. 345-347]

Rabu, 28 Oktober 2020

Kisah Ottoman/Utsmaniyah Beri Dukungan Militer ke Perancis saat Diserang Musuhnya

KADO ISTIMEWA ERDOGAN UNTUK SARKOZI
.
Tahun 2010, Presiden Perancis saat itu, Nicholas Sarkozy, mengadakan kunjungan singkat ke Turki, selama enam jam saja. Dalam kunjungan itu, ia menolak datang sebagai seorang Presiden Perancis. Ia lebih memilih untuk berkunjung sebagai seorang ketua organisasi G-20, dimana Perancis sebagai negara ketua G-20 saat itu, dan Turki adalah anggotanya.

Masyarakat Turki dan kaum muslimin secara umum tidak terima trhadap intimidasi dan perlakuan Pemerintahan Sarkozi terhadap Muslim di Francis , lalu perdana mentri Turki kala itu Recep tayib Erdogan memberikan pelajaran baik bagaimana cara berhubungan dengan Negara besar dengan memberikan hadiah atau kado kenang-kenangan yang mengambarkan kebesaran Turki dari negaranya Francis, dan hadiah ini membuat sarkozy nyaris tak bisa berkata-kata.

Hadiah kenang-kenangan apa yang diberikan erdogan keada sarkozy? Hanya sebuah surat yang diambil dari arsip –arsip turki Utsmani , surat ini merupakan surat balasan sultan Turki Utsmani kala itu Sulaiman Al-Qonuni kepada raja Francis, Francis I yang meminta bantuan Turki Utsmani mengadapi pasukan spanyol yang meyerang negaranya dan menawannya .

Inilah bunyi surat Sulaiman Al-Qanuni kepada Francis I :

Sesungguhnya (surat) itu dari SuIaiman yang isinya, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang .
Saya penguasa laut putih, laut hitam, laut merah, asia kecil, Kurdistan, Azerbaijan, Negara-negara luar arab, Syam, Mesir, Makkah, Madinah, Quds, dan seluruh jazirah Arab dan Azam, Hongaria, Negara-negara kekaisaran, dan seluruh Negara-negara lain yang ditundukan dengan penuh keagungan.

Segala puji bagi Allah SWT, Allah maha besar

Saya Sultan sulaiman putra sultan Salim putra sultan bayazid
Kepada : Francis I raja Negara Francis

“Kami telah menerima Surat yang diberikan oleh utusan kamu saat kamu menyatakan musuh kamu telah menyerang negara kamu dan kamu telah ditawan dan meminta pertolongan kami untuk membebaskan kamu dari tawanan. Kami dengan ini menerima permohonan kamu dan bersukacitalah dan jangan bimbang, kami penakluk Negara-negara yang sulit ditaklukan, dan penghancur benteng yang kokoh, kuda-kuda kami siang dan malam selalu beringas, pedang kami selalu terhunus, Allah SWT selalu memberikan kami kekutan dan kemudahan.” Rabiul Akhir, 932H/1525M.

Daulah Khilafah lalu mengerahkan kekuatan tentara untuk menyelamatkan raja Prancis. Khalifah Sulaiman telah menyelamatkan Prancis tanpa bayaran dan tanpa meminta imbalan. Sang Khalifah telah melakukannya sebagai tindakan persahabatan.

Perjanjian Constantinople yang ditandatangani pada tahun 1536 antara Khalifah Sulaiman dan Raja Perancis telah memberi Prancis konsesi di dalam Daulah Islam yang tidak pernah diberikan kepada negara manapun sebelum itu.

Begitulah, orang yang tahu akan sejarahnya sendiri akan mampu menghargai dirinya sendiri, sedangkan orang yang tidak tahu masa lalunya, ia tidak akan mampu menghargai dirinya sendiri terlebih orang lain.

Betapa kayanya masa lalu kita umat Islam dengan keilmuan, keteladanan, kebesaran , dan keagungan. tak perlu membeo ke barat hanya untuk sekedar kita ingin menjadi besar kembali, cukup kembali ke masa lalu kita.” ummat ini tidak akan menjadi baik kecuali diperbaiki oleh sistem yang dulu digunakan untuk membangun generasi awal” begitulah Imam Malik menasihati kita.

Sejenak Presiden Francis Nikolas Sarkozi tertegun, ternyata kaum Muslimin yg selama ini ia dan rezimnya intimidasi telah menyelamatkan Raja dan bangsanya di masa lalu.

Sumber : WAG + FB

Youtuber Daud Kim Tegur Keras Pernyataan Anti Islam dan Nabi SAW Presiden Emmanuel Macron dengan Kata yang Bijak

Youtuber Korea Selatan Daud Kim mengungkapkan kesedihannya dengan tren penghinaan Islam dan Nabi SAW yang digaungkan oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Menurutnya dalam salah satu videonya, melakukan penghinaan kepada kepercayaan orang lain bukanlah sebuah kebebasan berekpresi.

Kata Kim yang menjadi mualaf populer di kalangan generasi milenial ini, ada kesengajaan di Perancis yang selalu menyudutkan Islam dalam berbagai kejadian dan kasus.


Sebelumnya DR Zakir Naik seorang pendakwah di Youtube juga menjelaskan bahwa membuli kaim minoritas oleh penguasa bukanlah kebebasan berekspresi tapi justru kebebasan opresi atau kebebasan mempersekusi.

If freedom of speech means anything at all, it means the right to challenge those in positions of power. To stand for justice, to speak out against oppression, to hold a nation responsible for the unfair treatment of its minorities.

For those in power to continually subjugate an already marginalised minority is not freedom of expression, but freedom of oppression.


Minggu, 25 Oktober 2020

Sejarah Masuknya Islam ke Perancis dari Andalusia

Pada tahun 91-94 H, umat Islam melalui panglima perang mereka Musa bin Nushair dan Thariq bin Ziyad berhasil menaklukkan Andalusia.1 Kekuasaan tersebut sampai di daerah Asturies di Propinsi Galicia hingga ke Teluk Biscay, pantai Prancis.

Dokumen Isabela, Ini Bukti Terbaru Islam Spanyol Sudah Jelajahi Benua Amerika sebelum Columbus

NOTE: Isabel discovered documents in the archive which convinced her that America was discovered a long time before Columbus by Arab-Andalusian or Moroccan sailors who traded with ports in Brazil, Guyana and Venezuela.

----------------------

The “discovery” of the Americas by Christopher Columbus is a euro-imperialist myth and was part of the Reconquista, which was fueled by the the hunt for the Moor (in Europe, in Africa and across the Atlantic).

It is the same old Eurocentric tactic, which was used in Africa and in the Americas during the so-called Age of Exploration.

European explorers and “discoverers” used their money and connections in order to :

1. Gain invaluable information from Muslims (Arabs or others like Berbers or West Africans);
2. Recruit Muslim guides and personnel ;
3. Use sea and trade routes as well as maps created by Muslims.
4. Silence the collaboration with Muslims.

This tactic enabled European explorers to stand at the center of the story while ignoring the inputs and contributions of Muslims.

Here is an interesting link.

LUISA ISABEL ÁLVAREZ DE TOLEDO, 21ST DUCHESS OF MEDINA SIDONIA

https://www.andalucia.com/province/cadiz/sanlucar/casa-medina-sidonia.htm

Luisa Isabel María del Carmen Cristina Rosalía Joaquina Álvarez de Toledo y Maura, Isabel to her friends, was the 21st Duchess of Medina-Sidonia, one of the oldest aristocratic families in Spain

Isabel discovered documents in the archive which convinced her that America was discovered a long time before Columbus by Arab-Andalusian or Moroccan sailors who traded with ports in Brazil, Guyana and Venezuela.

Plants indigenous to the Americas, such as maize and peppers, were referred to in the archive well before 1492, as were rivers and coasts that could not be identified in Europe or Africa.

She even painstakingly calculated that the huge number of horses and cattle already grazing the plains of Argentina when the Spanish established a permanent colony in Buenos Aires could not possibly have all descended from the twenty or thirty beasts left behind by the first group of European settlers forty years earlier.

She published her findings in No fuimos nosotros (It wasn't us) in 1992, coinciding with the 500th anniversary of Columbus' voyage to the New World, and in África versus América: La Fuerza del Paradigma in 2000. This made her very popular with the Islamic community in Spain, and the books were translated into Arabic by the Junta Islámica de España.

The date of Columbus' voyage - 1492 - was the same year identified in Spanish history as the completion of the Christian "reconquest" when the Moors were finally driven out of their last stronghold at Granada. Did they then, as Isabel suggested, extend the Reconquista to the American continent and extinguish all traces of Islam there too?

https://www.quora.com/Did-a-Muslim-guide-Christopher-Columbus-to-North-America


Jumat, 23 Oktober 2020

Kisah Islamnya Kaisar Tiongkok Zhu Yuanzhang

Buktinya, pada masa-masa awal kepemerintahannya, Kaisar Zhu Yuanzhang diriwayatkan pernah menulis sendiri ‘seratus kata puji-pujian kepada Rasulullah’ (Zhi Sheng bai zi zan) yang belakangan banyak digurat di tembok masjid-masjid China.

Bunyi syairnya begini, sebagaimana dikutip ulama sohor era peralihan Dinasti Ming ke Dinasti Qing, Wang Daiyu, dalam mahakaryanya, Zhengjiao Zhenquan (Penjelasan tentang Islam):

“Qian kun chu shi, Tian ji zhu ming.

Chuan jiao da sheng, jiang sheng Xi yu.

Shou shou Tian jing, san shi bu ce, pu hua zhong sheng.

LIHAT JUGA:

 
KISAH KEPAHLAWANAN

Yi zhao jun shi, wan Sheng ling xiu.

Xie zhu Tian yun, bao bi guo wang, wu shi qi you, mo zhu tai ping.

Cun xin Zhen zhu, jia zhi qiong min. Zheng jiu huan nan, dong che you ming.

Chao ba ling hun, tuo li zui ye.

Ren fu tian xia, dao guan gu jin.

Jiang xie gui yi, ming qing zhen jiao.

Mu han mo de, zhi gui sheng ren.”

Artinya kira-kira:

Sejak penciptaan alam semesta, namanya telah tertulis di lauḥu l-maḥfūẓ.

Nabi besar pembawa agama itu, lahir di Barat sana.

Ia menerima wahyu, kitab suci 30 juz, untuk memperbaiki akhlak manusia.

Ia adalah imam semesta, pemimpin para Nabi.

Ia diutus Tuhan-Nya, melindungi negeri, salat lima kali sehari, mendoakan

kedamaian di bumi.

Hatinya berserah kepada Tuhan, mengentaskan kemiskinan, menolong yang

kesusahan, menerangi kegelapan.

Ia menuntun jiwa dan raga, menjauhi dosa.

Ia rahmat bagi seluruh alam, ajarannya ṣālih likulli makān wa zamān.

Ia menunjukkan yang musyrik ke jalan tauhid, menamai agamanya sebagai Islam.

Ia adalah Muhammad, rasul agung nan mulia.

Tidak berhenti di situ, Zhu Yuanzhang juga memerintahkan pembangunan masjid di Yunnan, Hokkien, Kanton, dan dua di Nanjing yang merupakan ibu kota Dinasti Ming sebelum dipindah ke Beijing. Kitab Tianfang Dian Li (Hukum dan Ritual Islam) karangan ulama terkemuka zaman Dinasti Qing, Liu Zhi, menyatakan begitu. Masjid-masjid yang roboh pun diminta segera dibangun kembali dan tidak boleh ada yang menghalangi. Bukan hanya terhadap masjid, Zhu Di, putra Zhu Yuanzhang yang kelak menjadi kaisar ketiga Dinasti Ming, malah sekaligus menitahkan perlindungan terhadap muslim yang ada di negaranya. Tidak boleh ada yang merundung mereka.

“Semua pejabat baik sipil maupun militer, tidak diperkenankan merendahkan, menghina, atau mengintimidasi” muslim, dan “barang siapa berani melanggar titah ini, maka akan dihukum.” Demikian penggalan titah (chiyu) Zhu Di pada pertengahan tahun 1407. Zhu Di adalah kaisar yang mengutus Laksamana Cheng Ho ke mancanegara.


Kamis, 22 Oktober 2020

Kebetulan Menjadi Santri

Kebetulan Menjadi Santri

Ketika ditanya pernah mondok di pesantren  mana, Saya sering kebingungan menjawabnya. Secara formal saya bukan santri yang  pergi jauh dari rumah belajar dan menetap secara khusus di suatu pesantren.

Qodarullah karena di samping rumah ada pesantren milik kerabat maka saya terbawa belajar sehingga menjadi santri 'kalong'. Sebutan santri yang tidak menetap dan berasal dari sekitar pesantren. Umumnya datang mengaji pada waktu sore dan malam. Sedangkan pagi hari mereka belajar di sekolah

Pesantren tempat saya belajar bukanlah pesantren yang sekarang ini lazim ditemukan. Bangunan permanen, megah, tanahnya luas dan jumlah santri ribuan. Bangunan pesantren tersebut bekas rumah yang disulap menjadi pesantren. Karena itu, bangunannya pun tidak luas. Jumlah santri pun hanya puluhan yang berasal dari sekitar désa sekitar dan beberapa dari luar Bogor. Model pesantren seperti ini mudah ditemukan di daérah Bogor pada waktu itu.

Meski santri kalong, Saya mengikuti keseluruhan kegiatan layaknya santri "asli/mukim" hingga tak terasa kurang lebih delapan tahun belajar. Dua tahun belajar membaca Alquran dan enam tahun belajar kitab kuning.

Saya tidak tahu dan tidak pernah merasakan bagaimana belajar di pesantren besar. Namun, belakangan saya mengetahui ternyata apa yang saya pelajari ternyata tidak jauh dengan di pesantren besar dan masyhur untuk tingkat dasar. Jadi ketika ada yang menceritakan pelajaran pesantren, saya masih bisa mengikuti atau minimal nyambung. 

Kenapa demikian, karena guru-guru saya pernah belajar di pesantren mashur. Pimpinan pesantren, Allohu yarham KH. syihabuddin alumni pesantren Kananga, salah satu pesantren legendaris di Banten. Paman saya Abah Bibib pernah belajar di pesantren Kyai terkenal di Bogor dan Bandung serta Sastra Arab IAIN Jakarta dan Kyai Aneng Anwar, alumni pesantren dan salah satu santri angkatan awal yangbrajin menelaah kitab dan banyak berinteraksi dengan para Kyai.

Selepas lulus sekolah dan melanjutkan belajar di UNS Solo tanpa disengaja saya terdampar di Pesantren Mahasiswa Binaul Fikri dengan guru utama Ustad Fakhruddin, Lc alumni pesantren Maskumambang, Gresik dan LIPIA Jakarta. Pesantren itu sebenarnya bukanlah pesantren tapi lebih tepat kos-kosan atau rumah sewa yang dikelola oleh para senior yang kuliah di UNS dengan diselipi program pembinaan. Pengajiannya pun hanya dilakukan setelah subuh saja. Lebih menekankan agar mahasiswa yang kuliah pergaulannya lebih terjaga dan terbina.

Setelah setahun kemudian, pesantren mengalami perubahan manajemen dan berganti nama menjadi Al Hilal dengan guru utama Ustad Ahmad Yani. Beliau seorang Hafidz Al Qur'an alumni Pesantren Al Amin, Madura. Meski hanya berjalan dua sampai tiga tahun, Saya pernah merasakan belajar Tahsin Alquran dan sedikit menghafal. 

Di akhir semester perkuliahan sambil mengerjakan tugas akhir di semester 9 dan 10, saya mendaftarkan diri belajar bahasa Arab gratis di Ma'had Abu Bakr As-siddiq Universitas Muhammad Surakarta. Lembaga ini bagian dari  yayasan AMCF Uni Emirat Arab  yang memiliki cabang di berbagai tempat di Indonesia.

Di lembaga ini saya belajar dari para guru alumni LIPIA dan Timur Tengah. Masih ingat ketika belajar dengan Ustad Tamim Aziz Muhammad Saleh, Lc, Ustad Jasiman Solo, Lc, Ust. Soheh Hasan, Lc, Ust. Fauzan, Lc, Ust. Zainuddin, Ust. Yunan Abduh, Lc,  Ust Soleh Fauzan. Masih ingat juga Ust Ilyas, Lc. alumni Suriah yang suka bercerita lucu tentang Nasrudin Joha, Tokoh 'Kabayan' dari  timur Tengah serta Ustad yang berwibawa Dr. Saiful Islam alumni Deoban India.

Masih ingat juga kebingungan saya ketika dua orang guru dari Negara Sudan mengajar, Ustad Dhau Badalal Karim dan Ustad Abdul Aziz. keduanya mengajar dengan  bahasa  Arab dialek Sudan. Ibarat belajar bahasa Inggris oleh orang Inggris asli.

Sebenarnya masih ada namun saya agak lupa namanya karena tidak mengajar langsung. 
Di tempat itu saya belajar lebih dari satu tahun dan tidak sempat tamat karena orang tua meminta untuk segera pulang kampung karena  sudah hampir enam tahun saya tinggal di kota Solo.

Ketika mendapatkan kesempatan kuliah S2 di University of Mysore India tahun 2011, tak sengaja Saya terdampar di asrama mahasiswa muslim yang bernama The New Muslim Hostel selama dua tahun.  Secara fisik, asrama ini mirip pesantren besar di Indonésia. Ditengah-tengahnya terdapat mesjid, lapangan olah raga, ruang makan dan perpustakaan. Pengelola asrama adalah yayasan yang dimiliki komunitas muslim. Pimpinan asrama atau Warden adalah seorang pensiunan Professor di universitas tempat saya kuliah.

Asrama tidak memiliki program pendidikan keagamaan secara resmi. Namun demikian, pengelola menunjuk imam mesjid yang kadang bisa menjadi guru bagi para mahasiswa. Terdapat dua Imam yang bertugas waktu itu. Keduanya mahasiswa Pascasarjana di tempat saya kuliah. Kampusnya pun berdekatan. Saya di Jurusan Commerce, mereka di jurusan bahasa Urdu. Keduanya alumi perguruan Islam ternama, India yaitu  Deoban. Keduanya hafal Al-Qur'an sehingga setiap Ramadhan secara bergiliran menjadi imam Tarawih di mesjid asrama hingga khatam dalam satu bulan.

Penghuni asrama dan jamaah mesjid dari luar memanggil mereka dengan sebutan Maulana. sebutan kehormatan orang India terhadap orang yang memiliki pemahaman agama yang luas. 

Dua Imam yang belum lama lulus dari Deoban ini, Dr Fuzail Akhtar dan Dr Tauseef Khan belum lancar berbahasa Inggris pada waktu itu. Karena itu, mahasiswa asing sering kesulitan berkomunikasi dengan mereka. Akhirnya saya menggunakan bahasa Arab ketika bersama mereka terutama ketika berdiskusi soal ke Islaman. Alhamdulillah karena pernah jadi santri kalong, masih nyambung ketika berdiskusi.

Setelah empat tahun lulus dari India, saya pun tak diduga menjadi santri kembali. Tahun 2017 saya mengikuti seleksi Pendidikan Kader Ulama MUI Kabupaten Bogor. Selama enam bulan Alhamdulillah bisa berinteraksi dengan para santri sungguhan yang berasal dari pesantren-pesantren terkenal di berbagai tempat. Guru-guru yang mengajar pun banyak kyai atau tokoh yang terkenal sehingga menambah wawasan pemikiran dan pergaulan saya.

Sejak dua bulan ini saya menjadi santri online. Saya belajar memperbaiki bacaan Alquran di sebuah lembaga pendidian Alquran. Awalnya tidak berminat namun karena dorongan terus menerus dari istri akhirnya saya mau bergabung. Pendaftarannya pun istri saya yang mengurus. Saya hanya duduk manis belajar saja.

Semoga Allah memberikan ganjaran yang berlipat dan keberkahan ilmu kepada para guru baik nama-namanya yang disebut ataupun yang tidak. Khususnya yang telah Allah panggil lebih awal. Amiin

Selamat Hari santri,
22 Oktober 2020

Senin, 07 September 2020

Ini Akibat Pilkada Calon Tunggal pada Sistem Politik Daerah

PILKADA DENGAN CALON TUNGGAL ;

1. Akan melemahkan Pengawasan terhadap     
    Kinerja Pemerintah ( Eksekutif ),
    Sebab tidak adanya Partai Oposisi.

2. Lambat laun akan melemahkan fungsi DPRD
    sebagai Legislator.

3. Akan melahirkan Pemimpin yang Arogan dan
    Semena - mena.

4. Menciptakan Apatisme Rakyat dalam meng
    gunakan hak politik alias GOLPUT.

5. Terdegradasinya Education politic.

6. Hilangnya kepercayaan konstutien politik
    Terhadap Partai.

Pilkada 9 Des 2020 di ikuti sekitar 270 Daerah
dan diperkirakan 34 Daerah dengan Calon Tunggal adalah jumlah yang sangat banyak yang akan mengasumsikan betapa minimnya SDM Indonesia, dan juga tampilan Demokrasi yang sesunguhnya kurang partisipatif.

Kata Pemilihan dalam Pemilu ataupun Pilkada memberikan arti bahwa sesungguhnya ada Subyek yang harus menjadi Pilihan. Pilihan yg dimaknai adalah sesuatu yang lebih dari satu sehingga membuat pemilih dapat menentukan pilihannya, namun BUKAN KOTAK KOSONG.

Memilih Kotak Kosong sesungguhnya bukan tampilan Demokrasi apalagi sampai saat ini belum adanya Regulasi sebagai dasar hukum yg secara spesifik mengatur Kotak Kosong contoh kecil Timses dan Tim Kampanye serta Saksi di TPS, PPD dan juga di KPUD untuk mengawal Kotak Kosong.

Namun Realitas Demokrasi Politik kekinian mengarahkan kita untuk MENCOBLOS KOTAK KOSONG tentunya bagi mereka yang memandang Kotak Kosong adalah SOLUSIF.

Spesifikasi Pilkada 9 Des 2020 akan dilaksanakan di tengah - tengah Pandemi Covid-19 sehingga dikwatirkan akan meningkat jumlah penderita serta korban akibat Covid-19 yang signifikan. Euforia Pilkada membuat orang terlena dan lupa akan protokoler Kesehatan sebagaimana sama2 kita saksikan baru pada tahapan Deklarasi dan Pendaftaran " JAGA JARAK dan MASKER sudah terabaikan belum lagi pada masa2 Kampanye dll. ( Perpu No.2 Tahun 2020 pasal 201A ayat 3 ).

Untuk itu kami memberikan masukan kepada pihak pelaksana dan pengawas Pilkada Serentak 2020 AGAR DAPAT MEMPERTIMBANGKAN KEMBALI PELAKSANAAN PILKADA 9 Desember 2020. 
Apalagi Desember penuh dengan Ibadah Natalan.

Demikian sekilas pandangan bukan untuk diperdebatkan tapi di Diskusikan.

By. Sekretaris Majelis Muslim Papua 
       Kota Sorong.

       AHMAD LODJI

Jumat, 10 Juli 2020

Rusia Ucapkan Terima Kasih atas Bantuan Ekonomi UAE ke Chechnya


Anggota parlemen Rusia hargai sumbangsih Uni Emirat Arab untuk membangun ekonomi Chechnya.

Negara di dalam Rusia ini kaya dengan SDA migas namun dibutuhkan dorongan untuk menciptakan kewirausahaan di masyarakat.

UAR menggelontorkan sejumlah dana untuk membiayai sejumlah proyek berskala besar dan menengah agar Chechnya menjadi kekuatan ekonomi utama di Kaukasia.

Baca: