Rabu, 24 Juli 2019

Wow, Len Industri Sediakan PLTS untuk Rumah dan Kantor

Len Industri
MEDIA ISLAM -- PT Len Industri salah satu BUMN penyedia pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menyediakan LenSolar yakni sistem Rooftop PV (Photovoltaics) yang dipasang di atap untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah maupun di perkantoran.

Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin menjelaskan LenSolar nantinya terhubung langsung dengan jaringan listrik regular yang mengoptimalkan pemanfaatan energi dari panel surya.

"LenSOLAR menerapkan skema impor dan ekspor listrik dari dan ke jaringan listrik regular sehingga dapat menghemat tagihan listrik hingga 30% setiap bulan," kata Zakky dalam diskusi 'Roadmap PLTS BUMN Menuju Bauran Energi 2025' di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (24/7/2019).

Dia menjelaskan, Saat ini Lensolar memiliki produk premium yang terdiri dari 4 jenis paket sistem PLTS Rooftop yang dapat digunakan pada rumah dan bisnis.

Produk tersebut adalah LenSOLAR 1.5K-1P, LenSOLAR 3K-1P, LenSOLAR 5K-1P, dan LenSOLAR 5K-3P yang masing-masingnya dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.

Lensolar memberikan jaminan garansi sistem penuh untuk 1 tahun pertama dan komponen PV module memberikan jaminan kinerja hingga 20 tahun (degradasi output 1% per tahun).

Zakky mengungkapkan, Indonesia terletak di sepanjang garis khatulistiwa dengan radiasi energi matahari rata-rata 4,5 kWh/m2 per hari. "Sehingga energi matahari menjadi pilihan yang baik sebagai sumber energi alternatif. Selain itu, Indonesia juga memiliki komitmen untuk menurunkan emisi dari 26% menjadi 41% pada tahun 2020 atau sebesar 0,767 Giga Ton CO2 dapat tercapai," jelas dia.

Kebijakan Energi Nasional pada Perpres No.79 tahun 2014 menyatakan bahwa target bauran EBT sebesar 23% (49,2 Giga Watt) pada tahun 2025 dan energi surya memberikan kontribusi sebesar 6,5 Giga Watt. Oleh karena itu diperlukan sebuah strategi percepatan pembangunan PLTS, diantaranya dengan pelaksanaan kegiatan hari ini.

Kementerian BUMN bersama Kementerian ESDM saat ini juga sedang menyusun Roadmap pengembangan EBT di lingkungan BUMN dan komitmen antara pemerintah dan perusahaan BUMN.

Zakky menjelaskan sudah saatnya seluruh stakeholder EBT (Energi Baru Terbarukan) duduk bersama merumuskan, menetapkan dan memantau seluruh kebijakan, regulasi, infrastruktur dan program yang dapat mempercepat penggunaan energi surya.

"Hal ini untuk mencapai target energi bauran 2025 yang tertera dalam Kebijakan Energi Nasional pada Perpres No.79 tahun 2014," katanya.

Komitmen ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari Rapat Bersama Deputi PISM Kementerian BUMN yang salah satu keputusannya membentuk Pokja Bidang EBT yang bertugas untuk menyusun Roadmap Pengembangan EBT di Lingkungan BUMN.

FGD bertujuan membangun komitmen bersama seluruh stakeholder energi surya, khususnya Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM, dalam penggunaan energi surya serta menciptakan iklim pendukung yang dapat mendorong penggunaan energi surya secara nasional. (sumber)
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar