Yusril Ihza Mahendra |
MEDIA ISLAM -- Ahli Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra, setuju dengan rencana pemerintah mendatangkan rektor asing untuk memimpin PTN. Menurutnya, upaya itu bisa memicu daya saing PTN di dalam negeri.
“Sepanjang itu sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak masalah apa apa, artinya direkrut rektor dari WNA itu untuk memacu pertumbuhan pendidikan tinggi di Indonesia supaya lebih cepat dan mengejar ketertinggalan,” kata Yusril kepada wartawan di RS Binawaluya, Jakarta Timur, Jumat (2/8/2019).
Yusril mengungkap PTN di dalam negeri harus mulai terbuka untuk tenaga asing. Menurutnya itu untuk meningkatkan daya saing universitas negeri di Indonesia terhadap Universitas negara lain.
“Jadi terbuka saja, kita undang saja profesor asing yang betul betul ahli mengelola manajemen universitas untuk meningkatkan daya saing universitas kita terhadap universitas di negara negara lain,” ungkap Ketum PBB ini.
Namun Yusril menyarankan agar wacana rektor asing ini diterapkan di beberapa PTN baru atau PTN yang sulit berkembang. Ia menyebut ini bisa memacu PTN lain untuk lebih maju.
“Katakanlah Universitas Bangka Belitung, atau Universitas Bengkulu, atau Universitas yang ada di Madura yang baru dinegerikan oleh pemerintah,” ujar Yusril.
“Supaya (wacana) itu diberikan ke universitas-universitas negeri yang pertumbuhannya itu agak sulit untuk berkembang walau didirikan sudah cukup lama, kita liat hasilnya nanti, kalau hasilnya sangat baik, itu akan memicu daya saing juga untuk universitas lain yang ada di dalam negeri untuk meningkatkan kualitasnya, itu kan memicu juga rektor-rektor warga negara kita sendiri bahwa mereka harus berbuat lebih baik, atau bahkan mengalahkan rektor asing begitu,” sambungnya.
Menurut Yusril, Indonesia bisa mencontoh negara lain yang pernah merekrut rektor asing. Salah satunya adalah Malaysia.
Sebelumnya diberitakan, Menristekdikti mewacanakan akan merekrut rektor asing memimpin perguruan tinggi di Indonesia agar bisa menembus peringkat 100 besar dunia. Nasir menyebut sudah ada lampu hijau dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait usulan tersebut.
“Beliau setuju, tergantung bagaimana saya siapkan, kalau persiapan tidak bagus ya mungkin kita pending atau bagaimana,” kata Nasir usai acara pengambilan sumpah dokter baru ke 227 di Undip, Semarang, Kamis (1/8).
Sejumlah negara disebut Nasir sudah mempercayakan pimpinan kampus ke rektor dari luar negeri dan hal itu terbukti mendongkrak peringkat akademik Universitas yang dipimpin di tingkat dunia. Nasir pun berharap peringkat Indonesia juga melonjak dengan mengadopsi cara tersebut. (sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar