Tokoh ini pula yang tertulis dari berbagai sumber memberi perintah pengusiran Portugis.
Untuk diketahui benteng-benteng Portugis masih dapat ditemukan mulai dari Aceh (Tarumon), Barus sampai bengkulu.
Di Barus sendiri masih ada benteng Portugis yang menjadi destinasi wisata lokal.
Raja Guguk ini pula yang berhubungan dengan penyebaran marga Tanjung dari Minangkabau ke Barus, Tapanuli Tengah, dan menjadi marga terbesar di Sorkam.
https://sula.ghobro.com/2018/06/suku-tanjung-dan-marga-tanjung.html?m=1
Tidak banyak catatan sejarah mengenai Portugis di Barus. Padahal catatan-catatan Portugislah yang menjadi pedoman VOC Belanda menguasai Tapanuli.
=======
Dalam peta kuno, terbitan berbahasa Portugis tahun 1619 kota-kota pelabuhan penting di pantai barat Sumatra adalah Baros, Batahan dan Pariaman. Tiga kota pelabuhan ini besar kemungkinan sebagai simpul perdagangan dari pedalaman di Angkola (Baros), di Mandailing (Batahan) dan di Minangkabau (Pariaman). Di era perdagangan Eropa pelabuhan-pelabuhan untuk pedalaman ini bergeser ke pelabuhan yang lebih besar yang terbentuk kemudian di Sibolga (penggati Baros), Natal (pengganti Batahan) dan Padang (pengganti Pariaman).
Sumber: http://poestahadepok.blogspot.com/2018/01/sejarah-barus-tapanuli-2-benteng-baroes.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar