MENGAPA PARA USTADZ DAN TUAN2 SYEIKH DARI TANAH KARO SERING KELIHATAN LEBIH DALAM MEMAHAMI ILMU AGAMA?
Jawab:
Peradaban Islam di Tanah Karo seperti halnya di Mandailing, Simalungun dan Pakpak tidak pernah terputus sejak dahulu.
Tanah Karo diuntungkan karena daerahnya bersambung dengan Langkat ke Timur yang juga merupakan pusat ilmu pengetahuan sejak zaman2 Kesultanan Langkat. Sebagaimana Simalungun dengan Kesultanan Serdang, Asahan bahkan Deli.
Beda misalnya dengan tanah Toba yang merupakan kawasan yang masuk dalam 'Traktat London' sehingga benar-benar diputus dari luar khususnya bagi masyarakat yang menentang penjajahan. Saat itu, bahkan pedagang2 Islam dr Batu-Batu (Singkil) di larang masuk ke Toba (Jane Drakard).
Sehingga jikapun ada pemuka agama Islam di tanah Batak Toba saat itu, belajarnya hanya kepada yang tersedia saat itu. Beda halnya dengan Mandailing dll yang sejak dahulu bahkan era penjajahan tetap meneruskan tradisi belajar ke Mekkah atau tujuan pendidikan lainnya di Timur Tengah.
Baru pada saat jelang zaman Jepang dan kemerdekaan kembali harus diulang dakwah karena banyak orang-orang Toba sudah lupa bahkan yang baru lahir malah tidak tahu sama sekali dengan ajaran Islam.
Saat ini pesantren terbesar di Sumatera Utara yang dibangun masyarakat Karo adalah Raudlatul Hasanah dan ada puluhan lainnya yang diasuh kiyai dan ustad2 berdarah Karo.
Opini, baca sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=650831732371546&id=326422471479142
Tidak ada komentar:
Posting Komentar